Ribuan Petugas Gabungan Turun Untuk Amankan Demo Buruh

DEMO BURUH KEMBALI TERJADI, RATUSAN POLISI AMANKAN TEMPAT DEMO

Ribuan Petugas Gabungan Diturunkan Untuk Mengamankan Demo Buruh Hari ini Selasa (6/2) para buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mennggelar aksi demo di depan Istana Kepresidenan. Sekitar 5.000 petugas TNI dan Polri diturunkan untuk mengamankan aksi demo tersebut.

Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sebelum apel pengamanan rencana aksi unjuk dalam rangkaian peringatan HUT FSPMI ke-19 yang akan dilaksanakan di Istana Negara dan Balaikota Jakarta, mereka akan melakukan TWG (Tactical Wall Game). Diketahui aksi unjuk rasa nantinya akan di mulai pada pukul 09.00 WIB, juga di ikuti sekitar 12.000 orang.

Namun sayang, hingga pukul 11.00 WIB para pendemo belum tiba di tempat. Disisi lain Sekjen KSPI, M Rusdi, menjelaskan bahwa aksi unjuk rasa tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, karena alasan gangguan lalu lintas. Saat dikonfirmasi, Rudi mengatakan seharusnya sudah dimulai sejak jam 11.00 siang tadi, namun ini macet sekali jalanannya.

Setidaknya ada 13 kota besar serentak melakukan aksi unjuk rasa. 13 kota besar yang melakukan aksi unjuk rasa adalah Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Batam, Yogjakarta, Aceh, Bengkulu, Lampung, Makassar, Gorotanlo, Manado, dan Bajarmasin. Aksi demo ini berkaitan dengan malambungnya harga beras dan tarif listrik yang selalu naik harga, sehingga mengakibatkan turunnya daya beli buruh.

Presiden KSPI Said Iqbal, menyampaikan tiga tuntutan yang akan dibawa para buruh. Tiga tuntutan tersebut adalah, penurunan harga beras dan listrik, menolak upah murah buruh dan memilih pemimpin yang perduli terhadap buruhnya.

Mereka berharap tuntutan tersebut segera direalisasikan oleh pemerintah. Jika tidak direalisasikan, maka aksi demo buruh akan semakin menjadi hingga puncaknya pada tanggal 1 Mei 2018, tepat pada hari buruh internasional.